Gunung Berapi



Gunung api adalah rekahan pada kerak bumi, tempat keluarnya lelehan batuan cair (yang disebut magma) dan gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Kata ‘volcano’ (gunungapi) berasal dari nama sebuah pulau Romawi kuno bernama ‘vulcano’ yang terletak di baratdaya pantai Itali. Bangsa Romawi percaya bahwa ‘Vulcan’, dewa api dan pembuat senjata, menggunakan gunung api di pulau tersebut.


Ketika gunung berapi meletus, magma yang terkandung dalam Magmar basement gunung berapi meletus sebagai lava atau lava. Selain aliran lava, kerusakan yang disebabkan oleh gunung berapi melalui berbagai cara seperti berikut:

Aliran lava.
  1. Letusan gunung berapi.
  2. Aliran lumpur.
  3. Abu.
  4. Kebakaran hutan.
  5. Gas beracun.
  6. Gelombang tsunami.
  7. Gempa bumi.

Struktur gunung api, terdiri atas:
  1. Struktur kawah adalah bentuk morfologi negatif atau depresi akibat kegiatan suatu gunungapi, bentuknya relatif bundar.
  1. Kaldera, bentuk morfologinya seperti kawah tetapi garis tengahnya lebih dari 2 km. Kaldera terdiri atas : kaldera letusan, terjadi akibat letusan besar yang melontarkan sebagian besar tubuhnya; kaldera runtuhan, terjadi karena runtuhnya sebagian tubuh gunungapi akibat pengeluaran material yang sangat banyak dari dapur magma; kaldera resurgent, terjadi akibat runtuhnya sebagian tubuh gunungapi diikuti dengan runtuhnya blok bagian tengah; kaldera erosi, terjadi akibat erosi terus menerus pada dinding kawah sehingga melebar menjadi kaldera.
  1. Rekahan dan graben, retaka-retakan atau patahan pada tubuh gunungapi yang memanjang mencapai puluhan kilometer dan dalamnya ribuan meter. Rekahan parallel yang mengakibatkan amblasnya blok di antara rekahan disebut graben.
  1. Depresi volkano-tektonik, pembentukannya ditandai dengan deretan pegunungan yang berasosiasi dengan pemebentukan gunungapi akibat ekspansi volume besar magma asam ke permukaan yang berasal dari kerak bumi. Depresi ini dapat mencapai ukuran puluhan kilometer dengan kedalaman ribuan meter.

Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, kuat atau lemahnya letusan dan tinggi tiang asap, gunungapi dibagi menjadi beberapa tipe erupsi:

  1. Tipe Hawaiian, yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati basalt, umumnya berupa semburan lava pijar, dan sering diikuti leleran lava secara simultan, terjadi pada celah atau kepundan sederhana.
  2. Tipe Strombolian, erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa semburan lava pijar dari magma yang dangkal, umumnya terjadi pada gunungapi sering aktif di tepi benua atau di tengah benua.
  3. Tipe Plinian, merupakan erupsi yang sangat ekslposif dari magma berviskositas tinggi atau magma asam, komposisi magma bersifat andesitik sampai riolitik. Material yang dierupsikan berupa batuapung dalam jumlah besar.

Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain:

  1. Suhu di sekitar gunung naik.
  2. Mata air menjadi kering
  3. Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
  4. Tumbuhan di sekitar gunung layu
  5. Binatang di sekitar gunung bermigrasi